..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

Monday, April 28, 2014

Mengenal aperture


Dalam dunia  fotografi anda tidak akan asing lagi dengan istilah “aperture”  bukaan, misalnya /F/22 atau F/1.6.
Aperture berkaitan dengan pencahayaan, salah satu terkait dengan cahaya, entah foto itu yang kelebihan cahaya atau kekurangan cahaya bisa menjadi sumber masalahnya. Terbentuk pada diafragma yang salah pada pengaturan aperture yang benar yaitu. Jika aperture besar maka latar belakang objek menjadi kabur, namun jika aperture kecil maka latar belakang objek menjadi tajam. 
Contoh:     
  -Aperture Besar 

lensa beraperture besar memiliki kejelasan objek (kec 1/800 , F/1.8 focal length 50mm)


Agar tidak membingungkan, gunakanlah teknik berikut ini:
Yang kecil, misalnya /F/1.8,F/1.2 dan jika dilensa normal 18-55mm, diafragma/F terkecil hanya/3,5.

  -Aperture kecil
foto aperture kecil membutukan cahaya-cahaya tambahan seperti blitz atau lampu. (kec 1/160, f/9, focal lenght 21mm)

Ditandai dengan angka diafragma yang tinggi, memiliki konsekuensi dimana cahaya menjadi jauh lebih sedikit masuk kedalam sensor gambar. Karena cahaya masuk sedikit. Maka para fotografer kompensaj, agar cahaya yang masuk menjadi lebih banyak.
Misalnya:       -           Merendahkan kecepatan rana
Menggunakan lampu biltz
Meningkatkan ISO, namun Noise lebih banyak